Berita 

Juhendri Chaniago Raih Puisi Terbaik Kota Cina

MEDAN (Litera.co.id) – Puisi berjudul “Gelisah Pantai, kepada Cheng Ho” karya Juhendri Chaniago dinobatkan menjadi puisi terbaik pertama oleh Dewan Kurator Antologi Puisi Kota Cina. Puisi tersebut berhasil menyisihkan 187 puisi lainnya.

Sehari setelah mengumumkan hasil kurasi puisi-puisi tentang Kota Cina, Komunitas Sastra Masyarakat Binjai (KOSAMBI) dan Pengelola Museum Kota Cina memberikan apresiasi kepada tiga puisi terbaik berupa penghargaan uang tunai total senilai Rp 6 juta.

“Tiga puisi terbaik itu kami peroleh berasal dari rekomendasi Dewan Kurator,” kata Ichwan Azhari, pengelola Museum Kota Cina. Dewan Kurator terdiri atas Damiri Mahmud, Tsi Taura, M. Yunus Tampubolon, dan Suyadi San.

Ketiga puisi itu, yaitu “Gelisah Pantai, kepada Cheng Ho” ditulis Juhendri Chaniago sebagai Terbaik I, Terbaik II puisi “Kotta Cinna, Kepada Tuan yang Duduk di Kursi” Ayub Hamzah Fahreza, dan puisi Terbaik III “Cinna, Bukan China” Ronal Tarakindo Rajagukguk. Masing-masing akan mendapatkan hadiah uang tunai sebesar Rp 3 juta (Terbaik I), Rp 2 juta (Terbaik II), dan Rp 1 juta (Terbaik III).

“Hadiah tersebut akan kami serahkan pada saat peluncuran buku di Museum Kota Cina, Oktober 2019,” sebut Ichwan Azhari.

Ketua Umum KOSAMBI M. Yunus Tampubolon menambahkan, buku antologi “1000 Tahun Jejak Peradaban Situs Kota Cina dalam Puisi (Yang Mengeram dari yang Terpendam)” saat ini sedang proses cetak dengan Editor Suyadi San, sastrawan dan peneliti dari Balai Bahasa Sumatra Utara.

“Buku ini berisikan 95 judul puisi dari 49 orang penulis se-Indonesia. Sementara total puisi yang kami terima sebanyak 188 judul dari 59 orang pengirim,” kata Yunus.

Berikut daftar lengkap nama penulis dan judul puisi yang lulus kurasi:

AGUS SUSILO (Medan)
– Situs Perjalanan
– Jejak Siombak
– Di Bawah Kakiku
– Suara dari Tanah

AHMAD KOHAWAN (Parepare)
– Situs Kota

AISHAH BASAR (Barus)
– Kabar Kepada Kotta Cinna
– Balada Biyu- Chun

AKHMAD ASY’ARI (Sumenep)
– Tak Terbantah

AMRIN TAMBUSE (Stabat)
– Senja di Danau Siombak

ANUGRAH ROBY SYAHPUTRA (Binjai)
– Manik-Manik Rindu
– Menemukan Medan

AYUB HAMZAH FAHREZA (Medan)
– Kotta Cinna
Kepada Tuan Yang Duduk di Kursi

BAMBANG WIDIATMOKO (Jakarta)
– Artefak Abad yang Terserak
– Menggenggam Dunia

BIOLEN FERNANDO SINAGA (Medan)
– Danau Siombak

DAMIRI MAHMUD (Hamparanperak)
– Kunang-Kunang Sejarah

DIMAR (Medan)
– Selamat Pagi, Kotta Cinna

ELANG (Depok)
– Ode Bumi Marelan

ERNA WINARSIH WIYONO (Bogor)
– Denyut Nadi Kota Cina

FENI EFENDI (Payakumbuh)
– Mawar Kota Cina Marelan

HM YUNUS TAMPUBOLON (Binjai)
– Di Bawah Puing Kapal
– Dermaga Tanpa Sajak
– Rintik Embun Di Kota Cina
– Rinduku Di Kota Cina

IDRIS SIREGAR (Tanjungmorawa)
– Di Dalam Museum
– Mengenang Silam Nan Berpijar

IKA ADELIA TANJUNG (Medan)
– Kotta Cinna Membeku
– Bandar Niaga Kuno

IMAM KHOIRONI (Lampung)
– Sejarah Pasar

IMAM ROSYADI MAHMUDI (Sumenep)
– Melakukan Sesuatu Dengan Koin
– Aku Pecahan Kapal

JUHENDRI CHANIAGO (Medan)
– gelisah Pantai
:kepada cheng ho
– elegi kotta cinna
– percakapan jejak

I WAYAN MARDANA PUTRA (Bali)
– Rupa Tembikar Bambu

KARAHAYON SUMINAR (Tanjungmorawa)
– Musium
– Situs Candi
– Paya Pasir
– Emas
– Sejarah

LISMA IRAYANI (Binjai)
– Marelan Kota Sejarah

MARIA ULFA DWI PANGESTI (Brebes)
– Sepanjang Lamunan

MASTAR MUHAM (Binjai)
– Kotta Cinna Di Ujung Senja
– Akulah Panglima Kotta Cinna

MAULANA SATRYA SINAGA (Medan)
– Danau Siombak
– Menyimpan Kenangan di Kota Cina

MAYA ROSPITA (Percut Sei Tuan)
– Syair Situs Kota Cina
– Sejarah Ini Milik Kita

MAZRIAL (Medan)
– Peradaban Tertimbun Tanah
– Situs
– Di Reruntuhan Candi

MUHAMMAD HASAN NASUTION (Binjai)
– Menanti
– Mengeja Situs Kotta Cinna
– Ziarah

NASIB TS (Delitua)
– Museum I
– Museum II
– Museum III

NENI YULIANTI (Cirebon)
– Yang Tertidur di Museum Kota Cina

NURHAYATI (Medan)
– Legenda Bingkai Karang

NURIMAN N. BAYAN (Halmahera)
– Seperti Abad-Abad Yang Lalu
– Kota Cina

PORMAN WILSON MANALU (Medan)
– Suara Kotta Cinna

PUTRI UMAMI SIAGIAN (Medan)
– Wasiat dari Ranah Pusaka

RAMLI MARPAUNG (Kisaran)
– Catatan Situs Kota Cina I
– Catatan Situs Kota Cina II
– Catatan Situs Kota Cina III

REFDINAL MUZAN (Agam)
– Ekskavasi Mimpi
– Senja di Marelan

RENNY AGUSTINA (Medan)
– Kotta Cinna
– Kisah Kota Bandar Niaga
– Rumah Kunang Tepian Paloh

RONALD TARAKINDO RAJAGUKGUK (Medan)
– Bukan China tapi Cinna
– Menyerupai Raja
– Namaku Museum Kotta Cinna

ROY JULIAN (Jakarta)
– Sebuah Laut Yang Hilang Di Kotamu

SARIPUDIN LUBIS (Binjai)
– Kita Melayu
– Kutemui Cintamu di Kota Cina
– Anak-Anak Laut

SUYADI SAN (Medan)
– Degup Kotamu Menikam Kenangan

SYAFARUDIN MARPAUNG (Tanjungbalai)
– Di Tepi Danau Siombak
– Ekskavasimu Bermula

T.M. REZA FAHLEVI (Langkat)
– Kota yang Terlupa
– Senarai Kota di Serenade Senja

TSI TAURA (Binjai)
– Situs Kota Cina
– Situs Kota Cina (02)
– Situs Kota Cina (03)
– Situs Kota Cina (04)
– Situs Kota Cina (06)

UBAI DILLAH AL- ANSHORI (Pematangsiantar)
– Perempuan Penjual Manik-Manik
– Mengeja Jejak

UMAR ZEIN (Medan)
– Surat Kerang
– Kelana Kotta Cinna

YANI PERIASIH (Bandung)
– Situs Kota Cina Marelan

ZAINAL ARIFIN (Hamparanperak)
– Tak Ada Lampion
– Misteri Pelabuhan Tua

(R)

Related posts

Leave a Comment

sixteen − 3 =